Sharing Bareng Kang Sulis merupakan sebuah blogger yang berisikan tema Pendidikan.. Apabila ada kesamaan isi blog dengan blog lain dan ketidaksesuaian upload file kami mohon maaf.

Rabu, 20 April 2022

1.4.a.3. Mulai dari diri - Budaya Positif

Bapak dan Ibu calon guru penggerak,

Setelah mempelajari modul 1.1, 1.2, dan 1.3, tentunya saat ini Anda sudah memahami bahwa sebagai pendidik, Anda diibaratkan sebagai seorang petani yang memiliki peranan penting untuk menjadikan tanamannya tumbuh subur.  Anda akan memastikan bahwa tanah tempat tumbuhnya tanaman adalah tanah yang cocok untuk ditanami. Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa,

“…kita ambil contoh perbandingannya dengan hidup tumbuh-tumbuhan seorang petani (dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan seorang pendidik) yang menanam padi misalnya, hanya dapat menuntun tumbuhnya padi, ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain sebagainya.” (Lampiran 1. Dasar-Dasar Pendidikan. Keluarga, Th. I No.1,2,3,4., Nov, Des 1936., Jan, Febr. 1937)

Dari uraian tersebut, kita dapat memahami bahwa sekolah diibaratkan sebagai tanah tempat bercocok tanam sehingga guru harus mengusahakan sekolah jadi lingkungan yang menyenangkan, menjaga, dan melindungi murid dari hal-hal yang tidak baik. Dengan demikian,  karakter murid tumbuh dengan baik. Sebagai contoh, murid yang tadinya malas menjadi semangat, bukan kebalikannya. Murid akan mampu menerima dan menyerap suatu pembelajaran bila lingkungan di sekelilingnya terasa aman dan nyaman. Selama seseorang merasakan tekanan-tekanan dari lingkungannya, maka proses pembelajaran akan sulit terjadi.

Pertanyaan 1

Bapak dan Ibu calon guru penggerak,

Untuk memulai pembelajaran di modul budaya positif ini, marilah melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

Apa urgensi dari menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah Anda?

Jawab : 

Sebagai pendidik kita harus menciptakan suasana lingkungan yang positif supaya siswa dapat belajar dengan aman, nyaman dan menyenangkan sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya.

Pertanyaan 2

Bagaimana Anda sendiri sebagai seorang pendidik dapat menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah Anda selama ini?

Jawaban : 

Sebelum pelajaran dimulai saya memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu semangat dalam belajar dan menyisipkan ice breaking sebelum dan pertengahan proses belajar supaya siswa tidak jenuh.

Pertanyaan 3

Apa hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid?

Jawaban :

Dengan menciptakan suasana lingkungan yang positif peserta didik akan merasa aman, nyaman dan merasa berada dirumah sendiri sehingga secara otomatis proses pembelajaran akan berpusat pada murid

Pertanyaan 4

Bagaimana penerapan disiplin saat ini di sekolah Anda, apakah sudah diterapkan dengan efektif, bila belum, apa yang menurut Anda masih perlu dikembangkan?

Jawaban :

penerapan disiplin disekolah saya sudah diterapkan dengan pembiasaan, pembiasaan jalan pada jalur hijau, penjadwalan penggunaan seragam, masuk sekolah maksimal 7.10 lebih dari itu pintu ditutup dan dibuka pukul 7.30. berlakukan kredit point bagi pelanggar tata tertib. yang masih pel dingkatkan yaitu kesadaran semua warga sekolah terkait tata tertib yang di buat oleh sekolah.

Refleksi

Bapak dan Ibu calon guru penggerak, 

Selanjutnya Anda dapat melakukan refleksi terhadap bagaimana kita dapat menciptakan sebuah budaya positif, dengan melakukan serangkaian kegiatan di bawah ini:

Sediakan waktu khusus, pejamkan mata, dengarkan musik yang sesuai, kemudian bayangkan kelas impian Anda. Ingat kembali visi sekolah impian yang Anda tulis saat mempelajari modul 1.3. Bagaimana suasananya? Bagaimana sikap gurunya? Bagaimana tutur katanya? bagaimana ia bersikap kepada murid-muridnya? Bagaimana murid-muridnya, bagaimana mereka saling berinteraksi, terhadap Anda, sebagai guru dan terhadap teman-teman yang lain? 

Untuk mewujudkan lingkungan yang positif, pikirkan bagaimana Anda dapat menghilangkan rasa takut agar semua murid dapat belajar dengan tenang dan nyaman.

Berikutnya renungkanlah pertanyaan ini: Bagaimana mewujudkan kelas impian tersebut? Apa yang diperlukan untuk mewujudkan kelas yang aman dan nyaman bagi semua warga kelas?

Jawaban :
Untuk menghilangkang rasa takut didepan mrid dengan cara kita harus menguasai dan membuat peserta didik nyaman dan kondusif. Selalu melakukan kolaborasi dan komunikasi dengan kepala sekolah, rekan guru murid dan pihak terkait supaya bisa mewujudkan harapan tersebut dan visi saya sebagai guru penggerak.

Harapan untuk Diri Sendiri
Setelah Anda melaksanakan refleksi terkait peran Anda dalam menciptakan budaya positif, isilah kolom harapan berikut ini:

Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada diri Anda, sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?

Jawaban :
Setelah mempelajari ini, harapannya adalah saya mampu menciptakan buda positif pada lingkungan sekolah saya, sehingga siswa akan merasa aman, nyaman dan kondusif. Mereka dapat belajar sesuai dengan kodratnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Harapan pada Murid
Setelah Anda melaksanakan refleksi terkait peran Anda dalam menciptakan budaya positif, isilah kolom harapan berikut ini:

Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?
Jawaban :
Saya berharap semua murid belajar dengan aman, nyaman dan menyenangkan disekolah sesuai dengan kodratnya, dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Ekspektasi
Selanjutnya, tuliskan 
Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?
Jawaban: 
Saya berharap pada modul ini terdapat contoh kegiatan-kegiatan positif, bermakna yang yang menggambarkan penerapan budaya positif dilingkungan sekolah terutama pada proses pembelajaran, sehingga dapat menambah ilmu dan wawasan saya terkait budaya positif dan bisa kami terapkan dilingkungan sekolah.

0 komentar:

Posting Komentar