1. Pemahaman saya tentang konsep yang telah dipelajari
Saya paham bahwa penerapan budaya positif sangat penting untuk membentuk nilai karakter peserta didik
a. Disiplin positif merupakan cara menerapkan disiplin tanpa kekerasan dan ancaman yang praktiknya melibatkan komunikasi tentang perilaku yang efektif antara guru, orangtua dan murid. Dalam penerapan disiplin positif ini murid diajarkan untuk memahami konsekunsi dari perilaku yang mereka lakukan. Selain itu, displin positif juga mengajarkan murid bertanggung jawab serta rasa hormat dalam berinteraksi dengan lingkungannya
b. Keyakinan kelas, berisi atran untuk membantu guru dan murid bekerja sama membentuk kegiatan belajar mengajar yang efektif. Keyaknan kelas ini tidak hanya berisi harapan guru terhadap murid, tetapi juga harapan murid terhadap guru. Kesepakatan kelas ini disusun dan dikembangkan Bersama-sama antara guru dan murid dan sebaiknya mudah dipahami dan dapat langsung dilakukan.
c. Posisi control guru , dipakai untuk meninjau apakah penanaman disiplin yang kita lakukan sudah efektif atau belum, berpusat memerdekakan dan memandirikan anak. Lima posisi control yaitu penghukum, membuat orang merasa bersalah, teman, pemantau (monitor) dan manager.
d. Kebutuhan dasar manusia, kebutuhan untuk bertahan hidup , cinta dan kasih saying, kebebasan, kesenangan, kekuasaan.
e. Segitiga restitusi, proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa Kembali pada kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat.
Banyak hal yang menarik yang saya pelajari dari materi ini, terutama tentang posisi control saya saat murid mengalami masalah dan bagaimana saya bisa memehami kebutuhan yang dimiliki murid. Yang saya tidak mengira adalah segitiga restitusi dimana seorang guru harus mampu menciptakan kondisi dan suasana murid dalam mempebaiki kesalahannya., buka menghukum tetapi membimbing mereka sehingga dapat terbentuk karakter diri pada murid.
2. Pengalaman saya dalam menerapkan materi ini adalah saya pernah memposisikan diri saya dalam posisi control sebagai pembuat anak merasa bersalah terhadap teman dan pemantau. Untuk posisi control sebagai manager dan penghukum pun juga pernah saya lakukan.
3. Sebelum mempelajari materi ini, saya pernah meneapkan segitiga restitusi dalam memperbaiki hubungan antara anak dan guru. Konsisi aktu itu ada salah satu murid sering mengganggu guru perembuan dan melakukan hal yang diluar jalur. Sehingga membuat guru menghukum, menampar, selalu acuh tak acuh terhadap murid tersebut dan menganggap nak tersebut tidak ada. Maka saya mendekati murid tersebut untuk menanyakan apa yang terjadi dan menanyakan permasalahannya seperti apa. Setelah itu sayamemberikan solusi terhadap anak dengan beberapa pertanyaan, dan meminta anak untuk mengakui kesalahannya, meminta maaf dan menjalankan konsekuesi yang dia lakukan.
4. Perubahan setelah mempelajari modul ini adalah
a. Saya dapat merefleksi dan mengevaluasi diri saya tentang kesalahan yang pernah saya lakukan terhadap murid selama ini.
b. Saya mulai memahami konsep bdaya positif yang diperlukan oleh guru, orangtua dan murid.
c. Saya mulai berusaha memahami kebutuhan dasar murid dengan melalui pendekatan dan komunikasi
d. Saya mulai menerapkan perbaikan dan menciptakan budaya positif disekolah.
e. Saya mulai menerapkan posisi control yang saya lakukan pada saat murid melakkan kesalahan atau masalah
5. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran yaitu materi modul ini sangat penting dipelajari karena dengan memahami budaya positif mampu menumbuhkan karakter anak. Seperti visi sekolah dan saya salah satunya adalah pembentukan karakter. Adapaun karekter yang diharapkan untuk mencapai keselamatan dan kebahagian seperti dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara menjadi profil pelajar Pancasila yakni Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, Kreatif, Gotong Royong, Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis dan Mandiri.
6. Apa yang bisa lakukan lakukan untuk membuat dampak/perbedaan di lingkungan saya setelah mempelajari modul ini.
Dalam melakukan perubahan disekolah tentu tidak semudah membalik tangan, perubahan dilakukan dengan melalui proses dan tahapan-tahapan. Tetapi dengan usaha dan optimis yang tinggi saya yakin dampak dan perubahan bisa terwjud. Saya kan selalu melakukan komunikasi , pembiasaan, pendekatan dan dukungan dari kepala sekolah, teman guru dan semua pihak yang terkait untuk mewujudkan dampak perubahan tersebut.
7. Selain konsep-konsep tersebut, adakah hal-hal lain yang menurut saya penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah.
Selain pihak sekolah, eeran orang tua juga masyarakat juga penting dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan sekolah. Semakin tingginya pendidikan masyarakatnya semakin besar kesadaran akan pendidikan seorang anak. Peran serta Masyarakat dalam pendidikan memang sangat erat sekali berkait dengan pengubahan cara pandang masyarakat terhadap pendidikan. Masyarakat memiliki rasa kepedulian, keterlibatan, dan peran aktif masyarakat akan sangat membantu dalam memberikan dampak pada lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.
8. Langkah-langkah awal yang saya lakukan adalah membuat keyakinan kelas demi ketentraman kelas yaitu dengan memahami restitusi sebagai salah satu cara menanamkan disiplin positif pada murid sebagai bagian dari budaya positif di sekolah juga menerapkan restitusi dalam membimbing murid berdisiplin positif agar menjadi murid merdeka belajar.






0 komentar:
Posting Komentar