Sharing Bareng Kang Sulis merupakan sebuah blogger yang berisikan tema Pendidikan.. Apabila ada kesamaan isi blog dengan blog lain dan ketidaksesuaian upload file kami mohon maaf.

Jumat, 22 April 2022

3.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Nilai-nilai Kebajikan Universal

Pengantar

Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak (CGP)

Sekolah adalah 'institusi moral' yang dirancang untuk membentuk karakter para warganya. Seorang pemimpin di sekolah tersebut akan menghadapi situasi di mana mengambil suatu keputusan yang banyak mengandung dilema secara Etika, dan berkonflik antara nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar. Keputusan-keputusan yang diambil di sekolah akan merefleksikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh sekolah tersebut, dan akan menjadi rujukan atau teladan bagi seluruh warga sekolah. 

Dalam pengambilan suatu keputusan, seringkali kita bersinggungan dengan prinsip-prinsip etika. Etika di sini tidak berkaitan dengan preferensi pribadi seseorang, namun merupakan sesuatu yang berlaku secara universal. Seseorang yang memiliki penalaran yang baik, sepantasnya menghargai konsep-konsep dan prinsip-prinsip etika yang pasti.  Prinsip-prinsip etika sendiri berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dan disetujui bersama, lepas dari latar belakang sosial, bahasa, suku bangsa, maupun agama seseorang. Nilai-nilai kebajikan universal meliputi hal-hal seperti Keadilan, Tanggung Jawab, Kejujuran, Bersyukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih Sayang, Rajin, Komitmen, Percaya Diri, Kesabaran, dan masih banyak lagi. 

2.1 Nilai-nilai Kebajikan Universal

Di bawah ini ada beberapa contoh nilai-nilai kebajikan universal yang telah disepakati beberapa institusi:

1. IBO Primary Years Program (PYP)

Sikap Murid:

  • Toleransi
  • Rasa Hormat
  • Integritas
  • Mandiri
  • Menghargai
  • Antusias
  • Empati
  • Keingintahuan
  • Kreativitas
  • Kerja sama
  • Percaya Diri
  • Komitmen

2. Sembilan Pilar Karakter Indonesian Heritage Foundation (IHF):

  • Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNYA
  • Kemandirian dan Tanggung jawab
  • Kejujuran (Amanah), Diplomatis
  • Hormat dan Santun
  • Dermawan, Suka Menolong dan Gotong Royong
  • Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja Keras
  • Kepemimpinan dan Keadilan
  • Baik dan Rendah Hati
  • Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan

3. Petunjuk Seumur Hidup dan Keterampilan Hidup (LIfelong Guidelines and Life Skills)

Keterampilan Hidup

  • Dapat dipercaya
  • Lurus Hati
  • Pendengar yang Aktif
  • Tidak Merendahkan Orang Lain
  • Memberikan yang Terbaik dari Diri

Petunjuk Hidup

  • Peduli
  • Penalaran
  • Bekerja sama
  • Keberanian
  • Keingintahuan
  • Usaha
  • Keluwesan/Fleksibilitas
  • Berorganisasi
  • Kesabaran
  • Keteguhan hati
  • Kehormatan
  • Memiliki Rasa humor
  • Berinisiatif
  • Integritas
  • Pemecahan Masalah
  • Sumber pengetahuan
  • Tanggung jawab
  • Persahabatan

4. The Seven Essential Virtues (dari Building Moral Intelligence, Michele Borba):

  • Empati
  • Suara Hati
  • Kontrol Diri
  • Rasa Hormat
  • Kebaikan
  • Toleransi
  • Keadilan

Tugas 2.1
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,
Setelah Anda membaca nilai-nilai kebajikan dari keempat institusi tadi, sekarang pilihlah salah satu yang menurut Anda paling menarik, bandingkan dengan nilai-nilai kebajikan atau prinsip-prinsip yang Anda miliki di sekolah Anda. Adakah suatu perbedaan atau persamaan? Kemudian pikirkan bagaimana nilai-nilai kebajikan yang Anda pilih dapat disampaikan dalam pengajaran atau kira-kira bagaimana program pendalaman terhadap nilai-nilai kebajikan tersebut dapat disampaikan kepada murid-murid di sekolah Anda?
Jawab :
Saya sangat tertarik dengan nilai-niai kebajikan keterampilan hidup dan petunjuk hidup, dengan nilai kita menguasai keterampilan hidup kita dapat belajar dari pengalaman - pengalaman yang telah kita dapatkan. Selain itu bisa dijadikan pelajaran berharga yang digunakan bagi murid sepanjang hidup mereka pada kondisi nyata di sekolah maupun dimasyarakat. Dengan pembiasaan pendidikan keterampilan hidup disekolah secara otomatis akan menumbuhkan daan menjadikan petunjuk hidup dalam menghadapi tantangan hidup dengan baik dan efektif.

2.2 Bujukan Moral dan Dilema Etika
Simaklah video tentang perbedaan antara dilema etika (ethical dilemma) dengan bujukan moral (moral temptation) berikut ini.

Tugas 2.2

Setelah mempelajari perbedaan antara dilema etika dan bujukan moral, 

sekarang Anda diminta untuk membaca kembali kasus di sekolah Anda masing-masing yang telah Anda tulis di akhir pembelajaran Mulai dari Diri, kemudian buatlah analisis apakah itu termasuk dilema etika atau bujukan moral dan sebutkan alasannya.

Jawab :

menurut saya, yang alami pada kasus Mulai dari diri adalah bujukan moral. Karena pada permaslahan tersebut saya merasa takut akan diri saya sendiri dalam mengambil keputusan dan saya lebih percaya dengan informasi yang belum tentu kebenarannya.

Video Dilema 1

Simaklah video dilema berikut dan jawablah pertanyaan yang menyertainya.

Pertanyaan :

Siapa yang menghadapi dilema?

Apakah dua kebenaran yang ada?

Adalah benar jika tokoh tersebut ... karena ... 

Tapi benar juga jika dia  ...  karena ...

Paradigma mana yang terjadi pada masing-masing dilema?

Dilema .... lawan ...

Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk cerita yang sama? Bila iya, yang manakah dan mengapa?

Jawab :

Yang mengadapi dilema adalah Pak Tono ; Dua kebenaran yang ada adalah benar jika Pak Tono memilih untuk pergi wawancara demi masa depan yang lebih baik , tapi benar juga jika Pak Tono meninggalkan wawancara untuk merawat orang tuanya yang sakit. Paradigma dilema etika yang dihadapi Pak Tono adalah jangka pendek lawan jangka Panjang.

Video dilema 2


Jawab : 
Yang menghadapi dilema adalah Bu Hani sebagai Perutas Pespurtakaan; Dua kebenaran yang ada adalah benar jika Made membayar uang densa , tapi benar juga jika Made diberikan pengecualian. Paradigma dilema etika yang dihadapi adalah keadilan dan rasa kasihan.

Video Dilema 3

Jawab :
Yang menghadapi dilema adalah Pak Budi; Dua kebenaran yang ada adalah benar jika Pak Budi jujur kepada kepala sekolah karena Pak Bambang melakukan les privat terhadap Bagas Kelas X , tapi benar juga jika Pak Bambang lagi butuh dana untuk biaya melahirkan istri. Paradigma dilema etika yang dihadapi adalah kebenaran lawan kesetiaan atau Keadilan lawan Kasihan.

Video Dilema 4

Jawab :
Yang menghadapi dilema adalah Siswa Laki-laki yang bermain bola; Dua kebenaran yang ada adalah benar Siswa tersebut bermain bola pada saat cuaca cera , tapi benar juga jika mereka harus memgikuti atau mengadakan bazar karena untuk biaya studi banding. Paradigma dilema etika yang dihadapi adalah kebenaran lawan kesetiaan atau jangka pendek vs jangka panjang.

2.3 Tigas Prinsip Pengambilan Keputusan
Tujuan Pembelajaran: 
CGP sebagai pemimpin pembelajaran dapat memahami dan memilih 1 dari 3 prinsip dalam pengambilan keputusan yang memuat unsur dilema etika.


Pertanyaan Pemantik:
Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral. Akal dan moral dua dimensi manusia yang saling berkaitan. Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral.
(Rukiyanti, L. Andriyani, Haryatmoko, Etika Pendidikan, hal. 43).   

Dari kutipan di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa karsa merupakan suatu unsur yang tidak terpisahkan dari perilaku manusia.  Karsa ini pun berhubungan dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dianut oleh seseorang, disadari atau pun tidak. Nilai-nilai atau prinsip-prinsip inilah yang mendasari pemikiran seseorang dalam mengambil suatu keputusan yang mengandung unsur dilema etika. 

Silakan Anda membaca 3 (tiga) pernyataan di bawah ini: 

  1. Melakukan, demi kebaikan orang banyak.
  2. Menjunjung tinggi prinsip-prinsip/nilai-nilai dalam diri Anda.
  3. Melakukan apa yang Anda harapkan orang lain akan lakukan kepada diri Anda. 
Selama ini pada saat mengambil keputusan, landasan pemikiran Anda memiliki kecenderungan pada prinsip nomor 1, 2, atau 3? Silakan tanpa berpikir panjang, Anda langsung menuliskan jawaban Anda di secarik kertas.

Etika tentunya bersifat relatif dan bergantung pada kondisi dan situasi, dan tidak ada aturan baku yang berlaku. Tentunya ada prinsip-prinsip yang lain, namun ketiga prinsip di sini adalah yang paling sering dikenali dan digunakan. Dalam seminar-seminar, ketiga prinsip ini yang seringkali membantu  dalam menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan, yang harus dihadapi pada dunia saat ini. (Kidder, 2009, hal 144). Ketiga prinsip tersebut adalah:
  1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
  2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
  3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Perlu diingat bahwa setiap keputusan yang kita ambil akan ada konsekuensi yang mengikutinya, dan oleh sebab itu setiap keputusan perlu berdasarkan pada rasa tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan universal dan berpihak pada murid. 

3 Prinsip Dilema Etika
Silakan cermati video yang berisi penjelasan mengenai tiga prinsip pengambilan keputusan dengan unsur dilema etika ini. 


Apa pemahaman Anda dari video prinsip dilema etika di atas,  adakah sesuatu yang tidak terduga, atau adakah pertanyaan lanjutan yang masih ingin Anda pelajari selanjutnya pada sesi pendampingan fasilitator dan mentor?
Jawab :
bahwa 3 prinsip deontologis seperti prinsip berbasis rasa peduli, berbasis peraturan dan berbasis pengetahuan memiliki kelebihan dan mendapatkan kritik . tiga prinsip tersebut adalah penanganan dilema etika yang masing masing memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.

Tugas 2.3 (Wawancara)
Temuilah seorang rekan kerja Anda, dan tanyakan apakah rekan Anda tersebut bersedia memberikan pendapat mereka terhadap studi kasus di bawah ini. Anda diharapkan memilih satu kasus dari empat kasus yang disediakan.  Bila bersedia, rekamlah hasil wawancara Anda, bisa dalam bentuk video atau audio.
Studi Kasus 1:
Ibu Tati adalah guru kelas V yang merupakan rekan kerja Anda, yang mana sama-sama mengajar kelas V yang kelasnya paralel. Ruangan kelas ibu Tati pun persis di sebelah ruangan kelas Anda. Ibu Tati terkenal sangat disiplin dan cenderung ‘galak’. Pada sisi lain, ibu Tati juga pekerja keras dan murid-muridnya pun selalu mendapatkan nilai-nilai yang sangat baik. Sebagian murid-murid sangat takut kepada ibu Tati, dan sebagian lain bisa menyesuaikan diri. Kepala Sekolah Anda dan orang tua murid juga sangat menghargai ibu Tati. Suatu hari, Anda mendengar tangisan seorang murid dan pergi keluar untuk melihat asal suara tangisan tersebut. Anda melihat seorang murid perempuan, kelas V sedang berlutut di atas bebatuan sekolah yang sangat panas hari itu, menghadap di depan pintu kelas ibu Tati.  Anda melihat ibu Tati tampak tidak menghiraukan suara tangisan muridnya dan tetap mengajar seperti biasa, namun Anda bisa melihat bahwa beberapa murid di kelas ibu Tati mencoba untuk mencuri pandangan keluar kelas melihat temannya yang sedang menangis dan berlutut di terik matahari. Apa yang harus Anda lakukan? Apakah guru lain dapat menginterupsi di mana saat itu ada guru lain yang memiliki wewenang atas kelas yang dipimpinnya? Dalam kondisi ini apa yang bisa Anda lakukan? Dapatkah Anda menginterupsi, mengapa, dan bagaimana?

Studi Kasus 2:
Anda adalah Kepala Sekolah di SMA Tunas Gemilang.  Pak Doddy adalah seorang guru Matematika di sekolah yang Anda pimpin. Ia adalah guru yang kompeten dan memiliki semangat belajar yang tinggi.  Ia menguasai bidang yang diajarkan dan metode mengajarnya juga mudah dimengerti oleh murid-murid, namun ia memiliki beberapa masalah dalam pengendalian emosi dan pengelolaan waktu.  Beberapa kali  Anda mendapat keluhan baik dari murid-murid maupun orang tua murid bahwa Pak Doddy kerap marah-marah pada murid-muridnya ketika ia kecewa pada sikap atau kinerja mereka.  Anda telah menyampaikan keluhan-keluhan tersebut pada Pak Doddy dan membimbingnya untuk memperbaikinya. Pak Doddy juga kerap kali terlambat dalam menyelesaikan tanggung jawabnya, seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, membuat soal ujian, dan juga mengisi nilai raport siswa. Kejadian terakhir, Pak Doddy terbukti memanipulasi laporan keuangan kepanitiaan kegiatan study tour ke Yogya, dimana ia menjadi bendaharanya. Akhirnya di akhir tahun ajaran, Anda memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja Pak Doddy. 

Pak Doddy dapat menerima keputusan sekolah. Ia segera mencari pekerjaan baru dengan melamar ke beberapa sekolah. Pak Doddy juga secara personal meminta Anda untuk memberikan rekomendasi bila ada sekolah yang memintanya. Anda pun mengiyakannya. Pada suatu hari, Anda mendapat email dari bagian Sumber Daya Manusia/SDM, SMA Cahaya Hati yang meminta Anda mengisi lembar rekomendasi mengenai kinerja Pak Doddy sehubungan dengan lamaran Pak Doddy ke sekolah tersebut sebagai Koordinator Guru Matematika. Di formulir itu ada beberapa pertanyaan tentang pengendalian emosi, pengelolaan waktu, juga tentang integritas. 

Anda paham betul bahwa kalau Anda mengisi dengan sebenar-benarnya, Pak Doddy tidak akan mendapatkan pekerjaan tersebut. Padahal sekolah tersebut adalah sekolah yang baik dan posisi yang dituju adalah posisi yang baik. Anda juga tahu, sebagai kepala keluarga dengan istri yang tidak bekerja dan 3 anak yang masih kecil-kecil, Pak Doddy sangat membutuhkan pekerjaan ini. Apa yang akan  Anda lakukan? Apakah Anda akan mengisi form tersebut dengan apa-adanya, atau akan anda buat sedikit lebih baik dari fakta yang terjadi? Apa yang akan menjadi pertimbangan ketika Anda melakukan itu?

Studi Kasus 3:
Anda adalah guru pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Karakter Mulia. 4 hari lagi  adalah hari pembagian raport Semester 1. Sebelumnya, semua guru telah menyerahkan daftar nilai murid-murid pada pelajaran yang diampunya pada kepala sekolah, Ibu Rosdiana. Ibu Rosdiana adalah Kepala Sekolah yang baru bertugas di SMA Karakter Mulia di tahun ajaran ini.  

Hari ini Ibu Rosdiana mengadakan rapat guru.  Ia membuka pertemuan dengan berterima kasih atas kerja keras para guru dalam mengajar murid-murid selama ini dan juga telah mengumpulkan nilai rapor dengan tepat waktu. Kemudian ia menyampaikan bahwa secara umum, nilai raport yang diberikan oleh guru-guru terlalu rendah dan tidak mencukupi untuk mendukung murid-murid masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur nilai raport atau jalur tanpa tes. Ia dengan tegas menyatakan, kalau nilai rapor tetap seperti itu, maka murid-murid sekolah kita sampai kapan pun tidak pernah bisa diterima di PTN dengan jalur nilai raport. Ia juga menyatakan bahwa salah satu target kerjanya di SMA karakter Mulia  adalah membuat 25% murid diterima di PTN dengan jalur raport. Oleh karena itu, sejak murid-murid di kelas 10, nilai raport mereka harus dibuat bagus dan menunjukkan grafik peningkatan. 

Ibu Rosdiana akhirnya meminta guru-guru untuk menaikkan nilai murid-murid 10 poin, maka bila nilai murid 70 maka akan menjadi 80, dan seterusnya, demi membantu masa depan mereka, dan juga demi nama baik sekolah agar kepercayaan masyarakat meningkat bila banyak murid-murid sekolah ini yang diterima di PTN dengan jalur nilai rapor.  Anda telah mengajar di sekolah ini selama lebih dari 5 tahun, dan selama ini Anda merasa diberi otoritas dan kepercayaan penuh dalam memberikan penilaian pada murid-murid Anda, selama ada bukti-bukti penilaian yang lengkap, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Anda merasa kredibilitas Anda diragukan dan integritas anda dipertanyakan.  Bila Anda meningkatkan  Apa yang akan anda lakukan dan atas dasar apa Anda melakukan itu?

Studi Kasus 4:
Pak Budiman merupakan guru matematika di SMP Karunia. Pak Budiman dikenal sebagai guru yang rajin, ramah, penyabar, dan disukai banyak murid. Suatu hari saat Pak Budiman sedang mengajar di jam pelajaran pertama di kelas 8A, tiba – tiba datang orang tua salah satu murid kelas 8A, Abdul,  di depan pintu kelas VIII. Bapak Anwar, ayah Abdul mengacungkan parang sambil berteriak dan memanggil – manggil Abdul agar segera pulang untuk ikut panen ikan di tambak. Sontak pak Budiman merasa kaget dan takut, demikian juga dengan murid–murid yang lainnya.  Abdul hanya bisa menangis ketakutan dan bersembunyi di pojok kelas sambil berteriak tidak mau pulang. Dalam situasi dan kondisi seperti itu apakah yang akan dilakukan Anda bila Anda berada di posisi pak Budiman ? (Kasus ini ditulis oleh salah satu CGP Angkatan 1, ditulis ulang oleh penulis modul dengan beberapa modifikasi)

0 komentar:

Posting Komentar