Sharing Bareng Kang Sulis merupakan sebuah blogger yang berisikan tema Pendidikan.. Apabila ada kesamaan isi blog dengan blog lain dan ketidaksesuaian upload file kami mohon maaf.

Kamis, 21 April 2022

2.3.a.4.2. Eksplorasi Konsep - Komunikasi Yang Memberdayakan

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,

Secara umum komunikasi dapat diartikan sebagai proses meneruskan informasi atau pesan dari satu pihak ke pihak yang lain dengan menggunakan media kata, tulisan ataupun tanda peraga. Komunikasi dapat terjadi satu arah dan dua arah, dimana ada peran pemberi pesan dan penerima pesan.

A. Komunikasi Asertif

Dalam proses berkomunikasi dengan orang lain, tidak selalu apa yang kita harapkan akan berjalan dengan lancar. Ada saja hambatan yang datang dan seringkali hasil komunikasi tersebut tidak dapat memuaskan semua orang. Hal ini dapat terjadi karena sikap berkomunikasi yang berbeda satu sama lain, dan tidak semua orang dapat secara mudah mengungkapkan apa yang ada di benaknya dengan tepat. Kita perlu memahami tipe umum manusia berkomunikasi agar kita dapat memberikan respon yang tepat.

Untuk lebih memahami, simaklah video singkat berikut ini kemudian jawablah pertanyaan reflektif yang disajikan:


Question #1
Apakah gaya komunikasi Anda? Mengapa Anda berpikir demikian?
Terkadang Pasif (Submisif) dan Asertif. Sebagai guru saya cenderung mendengarkan orang lain dan menerima apa yang dikatakan oleh orang lain. Dalam memberikan tanggapan dan masukan saya cenderung apa adanya sesuai dengan kondisi saat itu.

Question #2
Langkah-langkah yang perlu dipelajari untuk menjadi komunikator yang asertif.
  1. Mengenali, memahami situasi dan gaya komunikasi lawan saat berkomunikasi
  2. Menyampaikan informasi sesuai dengan fakta dan kondisi saat itu.
  3. Menyampaikan refleksi atau pendapat kita dengan gaya bahasa halus dan santun supaya tidak menyinggung orang lain
  4. Menggunakan gaya tubuh yang tegak dan rileks dalam berkomunikasi dengan orang lain dan memperlihatkan rasa percaya diri.
  5. Menghormati, menghargai , mendengarkan pendapat orang lain ketika melakukan komunikasi.
Question #3
Apakah yang menjadi tantangan Anda dan apa yang perlu diusahakan dari diri Anda agar dapat melakukan komunikasi asertif?
  1. Bagaimana cara mengelola dan mengontrol emosi saya saat melakukan komunikasi dengan orang yang agresif
  2. Mengalahkan rasa percaya diri saat menyampaikan informasi yang saya hadapi pada situasi yang menghasilkan konflik lebih besar

Berkomunikasi secara asertif akan membangun kualitas hubungan kita dengan orang lain menjadi lebih positif karena ada pencapaian bersama dan kesepakatan dalam pemahaman dari kedua belah pihak. Kualitas hubungan yang diharapkan dibangun atas rasa hormat pada pemikiran dan perasaan orang lain.

Ketika melakukan kegiatan coaching, sebagai seorang coach kita biasanya menghendaki adanya hasil yang dicapai, namun ada kalanya coachee kita (murid) merasa tidak suka atau merasa ragu serta tertekan dengan komunikasi yang hendak dibangun. Karenanya, sebuah pemahaman komunikasi asertif perlu dibangun agar timbul rasa percaya dan aman. Ketika rasa aman itu hadir dalam sebuah hubungan coach and coachee, maka coachee akan lebih terbuka dan menerima ajakan kita untuk berkomunikasi. Keselarasan pada tujuan mulai terbangun.

Dalam usaha membangun keselarasan berkomunikasi, coach juga perlu belajar menyamakan posisi diri pada saat coaching berlangsung. Beberapa tips singkat yang dapat seorang coach lakukan:

1.   Menyamakan kata kunci

Memperhatikan kata kunci dalam pembicaraan memberikan kesan penerimaan hubungan coach dan coachee. Disini awal keberhasilan coaching sebab coach dan coachee mampu menyesuaikan diri dan membangun relasi.

Kata-kata kunci biasanya merupakan kata-kata yang diulang-ulang atau ditekankan oleh coachee dan ini biasanya terkait dengan nilai kehidupan. Coach dapat menggunakan kata-kata kunci ini untuk membimbing coachee untuk mencapai tujuannya.

Sebagai contoh, jika murid menggunakan bahasa dan istilah kekinian dalam bercerita, kita dapat juga menggunakan istilah yang dipakai ketika kita bertanya untuk mengklarifikasi pernyataannya.


Percakapan 1

Murid  : “Bu, aku tuh kalau uda masuk kelas Pak Mato, pikiran tuh langsung ambyar..byar byar Bu.”

Guru    : “Oh demikian? Bisa kamu ceritakan ambyar yang bagaimana sehingga kamu sulit konsentrasi belajar di kelas?”

Percakapan 2

Murid  : “Pak, Timun selalu gitu deh. Lebay banget kalau uda ngomong. Saya makin lama uda gak nyaman mau main sama dia.”

Guru    : “Seberapa kecewanya kamu dengan lebaynya teman yang kamu ceritakan barusan?


2.  Menyamakan bahasa tubuh

Bahasa tubuh memainkan peran penting dalam komunikasi sebab hal ini dalam menentukan bagaimana rekan bicara kita akan menanggapi dan berhubungan selanjutnya dengan kita. Bahasa tubuh disini meliputi mimik wajah, suara, postur tubuh, ataupun gerakan tubuh lainnya.

Coach dapat memberikan tanda setuju secara tidak langsung pada apa yang disampaikan coachee dengan senyum atau dengan anggukan. Jika coachee kita sedang bersandar ke lengan kursi misalnya, coach juga dapat mengikuti gerakannya. Ketika coachee sedang bersemangat bercerita dan mencondongkan tubuhnya ke depan, kita juga usahakan  mengikutinya. Kegiatan penyamaan ini perlu dilakukan dengan halus dan tidak kentara agar coachee tidak merasa ditiru.

3. Menyelaraskan emosi

Setelah kata dan bahasa tubuh yang kita selaraskan, emosi pun perlu kita usahakan untuk diselaraskan, terutama ketika coachee mengucapkan hal-hal yang emosional. Hal ini akan membuat coachee merasa coach-nya ada pada pihaknya dan mengerti perasaannya.

Contoh:

Murid : “Saya sudah gak bisa kerja sama Toni lagi Bu. Dia tidak pernah menerima ide yang saya berikan.”

Guru  : “Ya, Ibu dapat memahami perasaan kamu. Tidak semua orang dapat dengan mudah menerima pendapat orang lain.”

Komunikasi asertif membangun relasi. Relasi baik dan positif yang terbentuk akan menjadi modal utama dalam process coaching.

Question #4

Setelah mempelajari bagian ini apa pemahaman Anda mengenai makna dari membangun sebuah komunikasi asertif dengan murid?
Dengan guru melaksanakan komunikasi asertif dengan murid, kita akan mengajarkan serta menanamkan karakter murid untuk saling menghargai, menghormati orang lain saat berkomunikasi. Selain itu akan melatih guru dan murid dalam meningkatkan keterampilan dalam mengambil keputusan.­  Dengan sikap asertif juga akan membuat orang lain melihat diri kita sebagai pribadi yang percaya diri dan ramah.

Question #5
Apa dampak yang bisa Anda rasakan?
Dampak yang dirasakan yaitu tetap tenang saat berbicara, kita selalu menghargai orang lain, berani menyampaikan perbedaan pendapat, kita bisa menjadi pendengar bagi orang lain.


B. Pendengar aktif

Bacalah kutipan berikut ini. Tuliskan pemahaman Anda

I know that you believe you understand what you think I said but I am not sure you realise that what you think you heard and it is not what I meant

~ Alan Greenspan

(Saya tahu bahwa anda percaya diri bahwa anda memahami apa yang anda pikir saya katakan, namun saya tidak yakin bahwa anda menyadari bahwa apa yang anda pikir sudah didengar, dan ini bukanlah yang saya maksudkan)

Question #6
Apa yang Anda tangkap dari kutipan ini? Ceritakan pemahaman Anda dengan bahasa Anda sendiri.
Seringkali dalam membangun hubungan komunikasi, kita hanya ingin menjadi seorang yang dominan. Lebih sering ingin didengar dan berbicara banyak hal tentang diri kita ketimbang mendengarkan lawan bicara kita dengan baik. Padahal salah satu kunci keberhasilan komunikasi terletak pada saat kita mendengarkan orang lain dengan baik.

Salah satu keterampilan utama dalam coaching adalah keterampilan mendengar. Seorang coach yang baik akan mendengar lebih banyak dan kurang berbicara. Dalam sesi coaching kita perlu fokus bahwa pusat komunikasi adalah pada diri coachee, yakni murid kita. Dalam hal ini, seorang coach harus dapat mengesampingkan agenda pribadi atau apa yang ada dipikirannya termasuk penilaian terhadap coachee.

Terdengar mudah ya untuk dilakukan? Kita hanya perlu untuk duduk berhadapan dengan mereka dan mendengar apa yang mereka sampaikan. Namun apakah sungguh semudah itu? Dapatkah kita dengan sungguh mendengar mereka dan tidak mendengarkan apa yang ada dipikiran kita sendiri? Mari kita belajar lebih lanjut tentang kata kerja “mendengar” melalui tautan video berikut ini.


Question#7

Setelah menonton video Mendengarkan aktif, apa yang Anda tangkap mengenai arti kata Mendengarkan (listening)?
Pada saat kita mendengarkan dengan lawan bicara kita harus menghormati dan fokus pada orang yang sedang bicara. Dalam melakukan komunikasi kita harus saling bertatap wajah dengan lawan bicara sebagai wujud saling menghargai. kita harus mendengarkan dengan iklas dengan niat untuk meakukan komunikasi dengan lawan bicara kita. 

Mendengarkan berarti kita harus menurunkan ego, menahan diri dari memberikan komentar atas apa yang dibicarakan oleh lawan bicara. Mendengarkan berari kita tidak menyela pembicaraan atau terburu-buru mengungkapkan pendapat sebelum diminta. Mendengarkan berarti kita mendengar dengan sepenuh hati dan niat ikhlas membantu lawan bicara untuk mengeluarkan apa yang ada dalam pikirannya.

Question #8
Apa hambatan dari diri yang dapat membuat Anda tidak mendengarkan secara aktif?
  1. Informasi atau pesan yang kita dengar selalu diulang-ulang dan rumit kita pahami
  2. Tidak fokus dengan lawan bicara dan banyak bicara 
  3. Lingkungan tidak mendukung / ramai
Question #9
Apa yang akan Anda lakukan untuk menghilangkan hambatan ini?
  1. Lebih fokus dan memperhatikan lawan bicara secara seksama
  2. mengkondisikan atau meminta lingkungan sekitar untuk diam dan menghargai orang yang sedang berbicara
  3. tidak menganggap remeh lawan bica dan berusaha menghargai apa yang disampaikan lawan saat bicara
Ketika kita mendengarkan lawan bicara kita, hal-hal yang kita dengar dari mereka antara lain:
  • Pesan yang disampaikan, baik yang terungkap langsung ataupun yang tersirat
  • Emosi dan perasaannya
  • Pikirannya
  • Bahasa tubuh dan mimik wajah
  • Nila-nilai yang menghidupi diri mereka
  • Usaha dan hasil yang dicapai
  • Materi lainnya yang disampaikan
  • Tantangan kita ketika mendengarkan ada pada kemampuan kita menangkap pesan yang disampaikan lewat ragam gaya komunikasi mereka. Karenanya, kita juga perlu mengerti beberapa teknik mendengarkan aktif, sehingga kita mampu menangkap pesan-pesan yang disampaikan.
5 Teknik mendengarkan aktif

1. Memberikan perhatian penuh pada lawan bicara kita dalam menyampaikan pesan. 
Pesan yang disampaikan bisa terkomunikasikan secara verbal maupun non-verbal. Karenanya, sebagai coach kita perlu fokus dan komitmen diri pada awal sesi untuk hadir sepenuhnya selama coaching berlangsung.

2. Tunjukkan bahwa kita mendengarkan.
Bahasa tubuh dan respon kita dapat secara efektif menyampaikan pesan kepada lawan bicara kita bahwa kita memperhatikan setiap pesan yang disampaikan.
Contoh bahasa tubuh dan respon kecil yang menunjukkan bahwa seseorang mendengarkan secara aktif:
Respon singkat – ‘oh’ , ‘iya’, ‘hm…”
Anggukan kecil – tanda mengerti apa yang disampaikan
Raut wajah positif – senyum
Kontak mata – jaga kontak mata
Postur tubuh – condong ke arah rekan bicara kita dan hindari melipat tangan di depan dada
Gerakan tubuh – hindari menggoyangkan jari atau kaki
3. Menanggapi perasaan dengan tepat
Nada positif dan berikan afirmasi kepada apa yang disampaikan oleh rekan bicara kita. Fokus kepada masalah atau topik yang disampaikan.
Contoh: “Saya merasakan apa yang kamu alami saat ini.”, “Sepertinya kamu telah menangani masalahmu dengan cukup baik.”, “Saya kagum dengan usahamu.”

4. Parafrase 
Ini digunakan ketika kita hendak menegaskan kembali makna pesan yang disampaikan dengan menggunakan kalimat kita sendiri.
Contoh:
Murid: “Saya kecewa orang tua saya tidak pernah mau mengurusi sekolah saya.”
Anda: “Jadi kamu merasa kecewa sama Bapak Ibumu karena mereka tidak acuh dan tidak mengurusi sekolah mu ya?”

5. Bertanya
Pendengar aktif akan mengajukan pertanyaan untuk mendorong lawan bicaranya menguraikan lebih lagi keyakinan atau perasaannya. Pada saat inilah diperlukan keterampilan bertanya sehingga mampu menggali lebih dalam potensi yang dimiliki oleh rekan bicara kita. Bagian ini akan kita bahas pada aspek komunikasi yang memberdayakan berikutnya.
C. Bertanya Efektif

Apa sulitnya ya bertanya? Tiap hari kita mengajukan pertanyaan, baik kepada orang lain di sekeliling kita dan kepada diri kita sendiri. Coba kita pikirkan bersama, mengapa keterampilan bertanya perlu untuk dipelajari?

Dalam melaksanakan coaching ketrampilan kunci yang diperlukan adalah mengajukan pertanyaan dengan tujuan tertentu. Pertanyaan yang diajukan seorang coach diharapkan menggugah orang yang coach tidak sekedar berupa respon pendek atau respon ya dan tidak. Pertanyaan seorang coach diharapkan ‘ dapat menstimulasi pemikiran coachee, memunculkan hal-hal yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya, mengungkapkan emosi atau nilai dalam diri dan yang dapat mendorong coachee untuk membuat sebuah aksi bagi pengembangan potensi diri.


Mari kita simak video pada tautan berikut, 


Question #11
Selanjutnya, buatlah 2 contoh Pertanyaan terbuka
  1. Apa pendapatmu tentang bullying dikalangan para siswa dan remaja?
  2. Gambarkan pola lantai zig zag segitiga dengan bentuk yang berbeda
Question #11
Buatlah 2 contoh Pertanyaan yang berfokus pada tujuan
  1. Apa yang ingin anda wujudkan dalam satu bulan kedepan?
  2. Kapan, dimana dan dengan siapa kegiatan akan kamu wujudkan?
Question #12
Buatlah 2 contoh Pertanyaan refleksi
  1. Hal menyenangkan apa yang anda peroleh dari kegiatan pembelajaran yang kita lakukan hari ini
  2. Apa tantangan yang kalian hadapi dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
Question #13
Buatlah 2 contoh Pertanyaan eksplorasi
  1. Untuk membuat sebuah konfigurasi jaringan, khususnya bagi para pemula, sebaiknya perlu mengetahui salah satu jenis device yang umum digunakan dalam mendesain sebuah jaringan yaitu kabel penghubung. Sebutkan dan terangkan fungsi kabel penghubung jaringan yang anda ketahui?
  2. Irwan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah dalam merakit personal computer. Ada sebuah komponen computer yang sulit dipasang dalam mainboard. Langkah apa yang dilakukan Irwan dalam mengatasi masalah tersebut selain bertanya kepada guru dan temannya?
Question #14
Buatlah 2 contoh Pertanyaan mengukur pemahaman
  1. Mengapa kita pengguna sepeda motor harus selalu melakukan servis berkala? 
  2. Terangkan apa yang anda ketahui tentang proses redudansi?
Question #15
Buatlah 2 contoh Pertanyaan Aksi
  1. Saat berangkat sekolah anda melihat anak kecil sedang menangis mencari ibunya dipinggir jalan. Apa yang akan anda lakukan untuk menolong anak tersebut ?
  2. Sekolah kan mengadakan kegiatan pengambilan palet bantara dan latihan dasar kepemimpinan dan menunjuk anda sebagai ketua untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Usaha apa yang akan anda lakukan supaya kegiatan tersebut bisa berjalan dengan lancar dan suksus?

0 komentar:

Posting Komentar